Tuesday, November 18, 2008

NASIHAT SEORANG IBU UNTUK PUTRINYA

"Wahai Tuhanku, pada-Mu kan kupanjatkan
Sebuah pujian yang hanya pantas untuk-Mu
Wahai Dzat tempat bergantung seluruh makhluk
Milik-Mu-lah segala pujian"

"Wahai putriku, engkau akan menghadapi sebuah kehidupan baru. Yaitu, sebuah kehidupan yang tak ada tempat bagi bapakmu, ibumu, dan saudara-saudaramu untuk mencampuri urusanmu. Dalam kehidupan barumu itu engkau akan menjadi teman setia bagi suamimu. Suamimu tidak akan rela ada orang lain yang ikut campur dalam urusanmu dengan suamimu, sedekat apapun hubungan darahnya denganmu. Maka, jadilah engkau istri dan ibu baginya. Buatlah dia merasa bahwa engkau adalah segala-galanya dalam hidup dan dunianya.

Ingatlah seorang suami adalah "bocah besar" yang cukup bahagia hanya dengan sedikit ungkapan kemajaan padanya. Janganlah engkau membuatnya merasa bila pernikahannya denganmu merupakan penyebab terpisahnya dirimu dari keluarga dan orangtuamu. Perasaan seperti ini juga dirasakan olehnya. Dia telah meninggalkan rumah kedua orangtuanya dan keluarganya demi kamu. Akan tetapi, perbedaan antara kamu dan dia adalah perbedaan antara wanita dan laki-laki. Seorang wanita selalu merindukan keluarga dan rumah di mana dia lahirkan, tumbuh dan belajar didalamnya. Tetapi dia harus membiasakan dirinya untuk hidup dalam suasana baru. Dia harus menyesuaikan diri dengan seorang laki-laki yang telah menjadi suami, pelindung dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru!"

"Wahai putriku, itulah kehidupan yang akan engkau hadapi dan bahtera keluarga yang akan kalian bangun berdua. Aku tidak memaksamu untuk melupakan ibu, ayah, dan saudaramu, karena mereka tidak akan melupakanmu, wahai putri kesayanganku. Lagi pula, bagaimana mungkin seorang ibu melupakan buah hatinya? Namun, aku hanya meminta kepadamu: cintailah suamimu dan hiduplah dengan bahagia bersamanya" (MWPB)

No comments:

Post a Comment